Senin, 26 Februari 2018

Contoh Pidato Bahasa Indonesia

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji serta syukur kepada kehadirat Allah SWT. Yang menebarkan rahmatnya kepada kita semua sehingga dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat wal afiat. Salawat serta salam kita limpah curahkan kepad junjungan kita Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, tabi’in dan tabi’atnya, serta kepada kita selaku penganut sunnahnya.
Kepada Bapak dan ibu guru yang saya hormati serta teman-teman yang saya banggakan berdirinya saya di sini akan menyampaikan sebuah pidato tentang Mengontrol bicara.
Sekarang ini, banyaksekali orang yag berbicara tanpa berpikr dan melihat terlebih dahulu kebenarannya. Semestinya, sebelum kita berbicara kita harus benar-benar memiliki realitas atau fakta-fakta yang benar.
Hadirin yang berbahagia, tuhan menciptakan dua mata, dua telinga, dan satu mulut agar kita banyak melihat dan banyak mendengar kebenaran-kebenaran yang ada di sekitar kita, namun sedikit berbicara.
Menarik kembali perkataan yang belum diucapkan akan lebih mudah dibandingkan dengan perkataan yang telah diucapkan. Orang yang banyak diam cenderung lebih mudah mengontrol bicaranya.
Ada kalanya kapan sebaiknya bicara dan diam lebih utama. Imam Syafi’i menuturkan bahwa apabila seseorang ingin berbicara hendaknya berpikir terlebih dahulu.
Imam Abu Hatim Bin Hibbab Al-Busti pernah berkata “ Suatu hal yang wajib dilakukan oleh orang orang yang berakal sehat ia selalu diam sampai tiba waktunya berbicara. Orang yang palig panjang penderitaannya dan paling berat cobaannya ialah orang yang berlidah lancang dan hati yang tertutup,”
Adapun kalanya dimana kita harus berbicara,
Diam itu baik namun berkata baik itu jauh lebih baik
Tak banyak orang melakukan kekerasan dan pembunuhan hanya karena perkataan.
Maka tak salah apabila banyak orang yang berkata “Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan,”
Maka dari itu hendaklah kita semua berkata dengan perkataan yang baik. Ucapan itu cermin dari perilaku kita. Berkatalah yang baik atau diamlah.
Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan, terima kasih atas perhatiannya, mohon maaf bila ada tuurkata yang salah atau kurang enak di hati.
Wabillahi taufik wal hidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar